Tahun 2020
menjadi tahun yang lesu untuk semua bisnis, terutama sektor properti. Banyak
orang masih berpikir untuk melakukan penghematan agar tidak terimbas resesi
yang mengancam.
Hingga akhir
oktober 2020 saja, pemerintah sudah melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi
Indonesia hampir minus. Dengan data demikian, banyak orang lebih memilih
mengamankan pendanaan mereka agar tidak terimbas dari pailit.
Trend Properti 2021 |
Namun, seiring
menuju akhir tahun, banyak orang mulai menggelontorkan keuangannya untuk
melakukan investasi. Hal ini juga yang digerakan oleh para developer properti,
seperti https://daisan.co.id untuk menyambut
meningkatnya investasi properti.
Dari sekian
banyak model permodalan untuk membeli sebuah properti, ada satu buah model yang
diprediksi tahun depan akan ramai, karena minim resiko. Apakah itu?
Crowdfunding, model investasi berbasis komunitas tanpa pemilik
tetap
Tawaran
berinvestasi pada aset properti tanpa kepemilikan secara langsung ini gencar
akan kembali ramai. Pasalnya, investor hanya perlu menempatkan dana pada satu
lembaga, yang kemudian dana itu digunakan untuk memperoleh jaminan sewa atau
imbal hasil dari properti yang diinvestasikan.
Mereka yang
ikut melakukan investasi hanya perlu menunggu pelaporan tiap bulan dari lembaga
penjamin yang melakukan investasi secara “atas nama”. Termasuk untuk pembagian
keuntungan.
Ada beberapa
nama perusahaan yang sempat besar di tahun 2018 melakukan investasi seperti
ini, salah satunya adalah PT Nabung Properti Indonesia (NaPro) yang menyediakan
platform crowdfunding untuk membeli properti seperti apartemen dan rumah tapak.
Walaupun
begitu, untuk mencari modal lewat metode crowdfunding membutuhkan waktu yang
relatif lebih lama dibandingkan lewat pinjaman. Sebab untuk mendapatkan
kepercayaan investor dengan cara ini tidak mudah.
Selain itu,
terdapat resiko transparansi yang perlu dilakukan oleh pengelola. Untuk
berhasil mendapat modal dari crowdfunding, beberapa perusahaan pengelola perlu
melakukan usaha ekstra seperti mempersiapkan iklan atau campaign yang
menjelaskan produk dan keuntungan yang hendak ditawarkan.
Mekanisme dari
program ini cukup sederhana, Investor akan menanamkan modal kepada lembaga
penyelenggara utama, kemudian mereka akan menerima penghasilan bulanan dari
sewa properti yang telah dibeli.
Pembagian
besaran dividennya bervariasi, semua tergantung pada pilihan properti dan porsi
modal yang ditempatkan oleh para investor.
Berencana untuk
melakukan investasi, saran terbaik kami adalah untuk hati-hati dalam melakukan
investasi kepada lembaga yang sudah terpercaya dan memiliki track record baik.
Sekarang sudah banyak lembaga dan perusahaan baru yang memulai bisnis dengan
sistem ini. Kenali resiko dan track record siapa dibalik perusahaan itu juga
bisa menyelamatkan anda yang hendak melakukan investasi di bidang properti.
Semoga dengan
tingginya animo crowdfunding di bidang properti ini didukung oleh pemerintah
dan lembaga penjaminan simpanan. Sehingga kita bisa terbebas dari resiko atas
investasi bodong.