Ini kali pertama masa pandemi saya
jalan lumayan jauh (menurut saya) dan membawa kendaraan sendiri. Hehehe...tapi
tenang ga jauh jauh amat amat kok. Seputaran Bandung, secara Bandung selalu
menjadi pilihan tempat menarik untuk mencari ide dan inspirasi bahkan
tempat bekerja sekaligus rekreasi.
Membawa kendaraan sendiri sekaligus
juga menguji ketahanan fisik pasca operasi tulang setelah kecelakaan bersepeda beberapa waktu lalu.
Penting Untuk Menjadi Kaku.
Berbekal pengalaman sebagai bendahara pengeluaran 8 tahun menjadi kaku terhadap sebuah proses keuangan sangat
penting.
Contoh saja, kalau saya pribadi
melakukan pengurusan pembayaran ke Kantor Kementrian Keuangan (KPPN) berbeda
titik dan koma ( . dan , ) saja tidak akan mereka proses karena dalam
melakukan pengurusan pembayaran yang terkait dengan keuangan berbeda titik dan
koma akan berbeda hasilnya.
ilustrasi dari pixabay dot com
Dan seperti hari ini tergabung dalam
sebuah pokja (kelompok kerja) pemilihan, berdasarkan Standar Dokumen Pemilihan
(SDP) melakukan pemeriksaan terhadap penyedia jasa harus rigid (kaku) agar
tidak menjadi masalah di kemudian hari.
Setidaknya melalui postingan ini, ada
pesan tersirat bagi para penyedia jasa instansi dan catatan buat saya sendiri
agar berlaku rigid hingga titik dan koma.
Beberapa temuan kesalahan yang sering
terjadi dan sifatnya sembrono artinya tidak sesuai dengan yang dimintakan SDP.
Seperti dalam sebuah surat jaminan
penawaran tidak jelas ditujukan kepada siapa dan kemana.
Lainnya adalah tidak mencantumkan
sesuai permintaan, disini penting untuk membaca dengan teliti. Kalau memang
dimintakan bukti pembayaran dengan perjanjian sewa maka keduanya harus
dilampirkan. Bukan salah satunya saja.
Dan pastikan juga jangan terjadi salah
kamar meletakkan sesuai permintaan. Ini penting karena salah kamar berarti
tidak memasukkan sesuai yang diminta.
Ini pengalaman pribadi ketika
melakukan pemeriksaan menemukan sebuah berkas yang diminta (SKN, Sisa Kemampuan Nyata) yang seharusnya ada dalam sebuah unggahan berkas kualifikasi
tetapi akhirnya menemukan dalam berkas penawaran. Tapi ada juga beberapa
perusahaan yang "kreatif" ketimbang harus bingung-bingung memasukan
ke mana, ia memilih untuk memasukkan ke dua-duanya.
Dalam hal ini PENTING untuk teliti dan
kaku seperti yang dimintakan atau sesuai peraturan yang
berlaku.
Kalau semua sudah lengkap dan
se-teliti mungkin, akan sangat membantu pokja lanjut ke proses berikutnya
tidak memutuskan untuk memisahkan sedari awal.
Tahapan pemeriksaan itu sendiri sedari
awal dilakukan di bagian kualifikasi dan penawaran. Kalau sudah gugur di
tahapan karena tidak teliti kan sayang banget tidak dapat maju ke pemeriksaan
penawaran.
Begitupun penawaran, akan sangat
disayangkan jika kesalahan yang terjadi bersifat remeh temeh dan terjadi karena
sembrono atau tidak teliti.
Jadi memang penting banget untuk
teliti dan kaku dalam menyediakan sesuai dan sama persis dengan yang
dimintakan.
Salam Teliti Kawan.