Masih tetap semangat beraktivitas dari rumah aja ya. Bagi yang bisa. Sementara untuk yang harus tetap melakukan aktivitas di luar, mohon protokol kesehatan jangan kendor. Kiranya Tuhan memberkati kita semua melewati pandemi C-19 dengan baik. Yang sedang berjuang sakit diberikan kesembuhan sementara yang sehat tetap mempertahankan kesehatannya agar tidak jatuh sakit.
Beberapa pilihan menarik beraktivitas selama pandemi selain membaca, menulis blog, adalah (akhirnya) mencoba untuk berlangganan Netflix. Padahal selama ini masih nyaman dengan film-film yang ditampilkan televisi berbayar.
Kalau kalian mencermati saat sekarang-sekarang setiap tweet trending topic didalamnya pasti ada saja yang menawarkan jasa Netflix, Spotify dan teman-temannya. Sementara harganya masih terbilang terjangkau, yuks ah kita mencoba salah satunya.
Dan menikmati sajian dari layar kaca menjadi salah satu cara lainnya untuk melepas kebosanan kala melaksanakan aktivitas dari rumah saja.
Ini tentang perjalanan Ali.
Sempat menjadi trending topik film Ali & Ratu-Ratu Queens sebelumnya, kalau ga salah persis ketika hendak diputat dilayar kaca. Oh iya Film Ali & Ratu-Ratu Queens masih hangat, tayang sekitar bulan Juni 2021.
Namun saya tidak mengambil pusing untuk segera menyaksikan. Barulah kemarin terlintas lewat dalam pikiran dan kebetulan ada untuk disaksikan kenapa tidak.
Genre yang ditampilkan adalah nuansa film keluarga. Dan sepert biasanya film keluarga selalu menarik perhatian untuk disimak sebut saja seperti keluarga Cemara, sabtu bersama bapak, film yang memang enak untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Ada pesan moral kuat didalamnya.
Serupa tapi tidak sama, Ali & Ratu-Ratu Queens pun demikian.
Berawal untuk memperbaiki ekonomi keluarga, seorang ibu memutuskan untuk berangkat ke New York. Namun nasib baik tidak berpihak kepada keluarga mereka, alih-alih ekonomi yang membaik. Kepergian ibu yang tidak sebentar menimbulkan konflik hingga ayah meninggal.
Tinggallah Ali kecil, tidak sendirian, besar dan bertumbuh bersama sanak saudara. Semakin beranjak remaja, Ali (diperankan oleh Iqbal Ramadhan) memutuskan untuk pergi ke kota New York mencari sang ibunda. Inilah takdir yang harus ia lalui.
Meskipun berat untuk mendapatkan dukungan dari sanak keluarga, akhirnya berhasil juga menjejakkan kaki di negara Paman Sam.
Takdir baik tidak selalu menyertai Ali, namun bukan takdir buruk juga yang menghampiri. Banyak keseruan dan cerita manis Ali dalam perjalanan menemui sang Bunda.
Ali remaja demi membawa septong alamat yang ia miliki, bukan bertemu dengan sang ibu. Ia malah bertemu dengan emak-emak rempong nan meriah, Mak Party (Nirina Zubir), Mak Biyah (Arri Welas), Mak Chynta (Happy Salma) dan Mak Ance (Tika Panggabean). Emak-emak rempong inilah yang akhirnya menjadi teman dan merupakan keceriaan sepanjang film.
Berkat bantuan emak-emak inilah akhirnya Ali mengetahui keberadaan sang bunda.
Tapi cerita tidak semudah itu kawan. Ada getir-getir kehidupan yang Ali harus hadapi. Memang bukan berhadapan dengan kerasnya kota New York. Tapi rumitnya takdir yang tidak mudah untuk ia pahami.
Siapa sangka perjalanan mencari sang ibu, menuntunnya berkenalan dengan Eva (Aurora Ribero) anak Mak Ance. Eva juga yang pada akhirnya mengenalkan Ali pada dunia pendidikan New York.
Dari ke empat emak-emak rempong, Ali belajar untuk bertahan hidup dan belajar beberapa profesi yang mereka tekuni. Seperti kota-kota besar pada umumnya, mencari uang tidak sesulit yang dibayangkan asal bersedia melakukan apa sepanjang halal dan tidak melanggar hukum.
Siapa sangka perjalanan mencari ibu, merupakan perjalanan Ali mencari takdir kehidupannya sendiri.
Lalu bagaimana keseruan perjalanan Ali menemukan sang bunda? Berhasilkah?
Lalu bagaimana dengan kisah romansa dan perjuangannya??? Hmmmmm.......
Selamat menyaksikan
Tetap Sehat dan Lakukan Protokol Kesehatan dengan baik ya.
Sehat-sehat kita semua…
Saya blm pernah nonton filmnya, kayaknya seru banget nih kak. Jadi pengen segera nonton
BalasHapusiyesss.. seru banget kak...khas generasi kekinianlah pokoknya
Hapus