Hari ini, 19 Agustus 2021 tepat dua hari setelah perayaan HUT RI ke 76, Mahkamah Agung Republik Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun yang ke 76.
Mewujudkan Badan Peradilan Yang Agung demikian Visi yang dicanangkan Mahkamah Agung.
Dengan misi mulia yaitu,
1. Menjaga Kemandirian Badan Peradlan,
2. Memberikan Pelayanan Hukum Yang Berkeadilan Bagi Para Pencari Keadilan,
3. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan Peradilan, Meningkatkan Kredibilitas dan,
4. Transparansi Badan Peradilan
Bertepatan di usia yang sudah semakin matang dan bijak, tujuh puluh enam tahun, dua hari lebih muda dari usia kemerdekaan republik ini. Mahkamah Agung bersama seluruh jajaran peradilan dibawahnya selalu berusaha memberikan pelayanan yang baik bagi para pencari keadilan itu sendiri.
Memang tidak mudah, dalam menghasilkan produk-produk putusan yang berkualitas dan memberikan rasa keadilan kepada semua, namun Mahkamah Agung hingga hari ini masih terus berusaha dan mencari cara, berinovasi, berkolaborasi atau apapun cara yang diperlukan demi memberikan rasa keadilan dan menjunjung tinggi hukum di bumi pertiwi.
Salah satunya sekarang, dalam usianya yang ke 76, Mahkamah Agung Republik Indonesia meluncurkan film “Pesan Bermakna”, iya serupa dengan judul yang diberikan, semoga film Pesan Bermakna dapat memberikan Pesan Bermakna tidak hanya kepada insan peradilan itu sendiri, namun seluruh warga Indonesia. Semoga kehadiran film Pesan Bermakna memberikan kesan dan pesan terbaik, ada yang dapat kita petik dan kita pelajari serta menjadi contoh perilaku kehidupan.
Pesan Bermakna.
Tidak panjang durasi film Pesan Bermakna, tidak sampai 45 menit, Pesan Bermakna yang coba sampaikan adalah kehidupan seputaran dunia peradilan dan memutus perkara dengan versi sederhana.
Diawali setting di tengah makam / pusaran ibundanya, “Maafkan Dimas, bu”….. perkataan yang Dimas ucapkan di depan nisan ibundanya. Ada nada penyesalan, kecewa, gusar, salahkah keputusan yang sudah ia ambil selama ini.
Mengambil alur cerita mundur, Pesan Bermakna bercerita tentang kehidupan hakim.
Sebagai seorang Hakim Dimas (diperankan oleh Dony Alamsyah) bertutur bahwa tidak mudah menjadi seorang Hakim, menghadapi dilema dalam mengambil sebuah keputusan, apalagi dalam masa sulit, kala ibunda terkasih membutuhkan biaya pengobatan. Sementara datang pihak lainnya yang mencoba membantu, memberikan pertolongan, namun ada tujuan lain dalam bantuan yang diberikan.
Dalam sebuah bagian film Pesan Bermakna, Baron, kerabat yang dari kasus narkoba “Gompel” dimana Dimas selaku ketua majelis yang memutus perkara, mendatangi Dimas untuk meminta keringanan hukuman (ingat, keringanan hukuman bukan meminta dibebaskan dari hukuman ya….).
Galau awalnya, satu sisi sebagai seorang hakim Dimas dituntut tetap berintegritas, sementara sebagai seorang anak, ia merasa gagal tidak dapat memberikan pengobatan yang terbaik kala sang ibu sakit.
Namun benar sejatinya, pendidikan integritas yang terbaik berawal dari keluarga.
“Jangan Pernah Kamu Makan Harta Orang Yang Lain Dengan Cara Yang Bathil,” demikian pesan sang bunda dalam sakitnya kepada Dimas. Demi mengetahui ada yang mencoba menyuap Dimas selaku hakim.
Sesulit apapun kondisi kamu jangan sekal-kali mengambil sesuatu yang bukan hak-mu, Jadi Hakim Yang Jujur ya, Pesan sang bunda sebelum pergi selama-lamanya.
Film Pesan Bermakna disutradarai oleh Orista Primadewa, ringan menceritakan kehidupan hakim dan dunia peradilan.
Dalam keadaan putus asa dan sedih paska kepergian ibunda, Dimas Prasetya akhirnya memutuskan untuk menenangkan diri atas saran ketua pengadilan, ia mengunjungi salah satu pesantren yang disarankan Hermawan, Ketua Pengadilan.
Siapa sangka ia melihat sosok yang pernah Dimas jumpai saat ia terpuruk, sosok itu mengingatkan bahwa sang ibunda telah mendapat tempat terhormat. Sosok itu Dimas jumpai melalui foto di pesantren, salah satu Kyai pendiri pesantren yang telah meninggal 30 tahun lalu. Apa Maksudnya? Siapa sosok Kyai itu?
Lalu bagaimana dengan perkara yang sedang berjalan, apakah keputusan yang Dimas ambil?
Risti Nanda Dhea Putri selaku produser bekerjasama dengan sutradara sukses membuat pesan sampai kepada penonton dan mengaduk-aduk perasaan yang menyaksikan.
Semoga film Pesan Bermakna, yang diangkat dari buku berjudul Catatan Dibalik Toga Merah, karya D.Y Witanto, mampu memberikan pencerahan kepada semua yang menyaksikan, berani untuk mengambil sikap menjunjung tinggi integritas, tidak mudah pastinya. Bangsa ini butuh banyak film-film inspiratif seperti “Pesan Bermakna” disertai role model-role model yang mampu memberikan contoh dalam keseharian.
Salam Integritas.
Pada paragraf pertama mungkin maksudnya dua hari lebih muda dari usia kemerdekaan RI kali ya Mas. hehehe... CMIIW.
BalasHapusMenurut saya pribadi, menjadi hakim itu sangat berat tanggung jawabnya, nggak hanya di dunia saja, tapi juga tanggung jawab terbesar justru saat di akhirat nanti. Jadi hakim juga harus berani dan tegas. Jangan tergiur dengan suap ini itu. Hal inilah yang masih sulit di negeri ini ya Mas.
Jadi penasaran dengan film Pesan Bermakna. Makasih ulasannya Mas Ginting. Salam integritas!
hehehehe.. yess bener banget mas, siwer mata nich.. terimakasih untuk koreksinya ya
Hapusmenonton film ini seperti melihat realita ya. tahu sendiri lah bagaimana kinerja hakim di masa sekarang. saat orang kecil salah, hukumannya lebih besar dari mereka yg korupsi. hmmm...pesan jadi hakim yg jujur, pesan yg terngiang2 oleh Dimas sepeninggalan ibunya
BalasHapusyesss... semoga pesan positif dari film sampai kepada hakim2 lainnya ya kak
Hapussaya banyak nulis profil orang-orang terkenal dulu. rata-rata kesamaan mereka semua dalam mengejar sukses adalah integritas. Wah keren banget MA mengedukasi masyarakat melalui film. Nah, ini baru bagus.
BalasHapusiya kak muthia.. MA terus berbenah untuk menjadi instansi yang menjunjung tinggi integritas... demi badan peradilan yang agung
HapusSuka deh sama film berbobot seperti ini, mengajarkan kkita kenyataan hidup dan bagaimana cara bijak menghadapinya ya kak.. Semoga semakin banyak film berbobot seperti ini.. Amin
BalasHapusiya.. film dengan pesan positif seperti ini yang harus banyak disaksikan generasi2 muda .. biar semangat untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa.. dan tetap menjadi pribadi2 yang baik dan berkualitas.. iyesss
Hapusaku belum nonton film ini, mungkin minggu depan akan aku coba memontonnya, kelihatannya bagus juga
BalasHapusmemang bagus kok kak
HapusKetika membaca tulisan ini membuat saya mejunjung tinggi apa itu Intregritas. Semuanya tak akan pernah bisa dibeli termasuk dengan uang sekalipun. Karena dalam Intregritas itu ada kejujuran yang perlu dijaga.
BalasHapussalam integritasa koh hendra liem
Hapus