Hayo,
siapa belum kenal dengan penulis ternama ini, Dee Lestari, banyak
buku sudah ia hasilkan. sementara saya sendiri baru membaca dan
terkesan dengan karya Kak Dee adalah filosofi kopi-nya. Buku
lainnya dari kak Dee, sebut saja Supernova, Aroma Karsa, Perahu Kertas, Recto
Verso, tau sih tapi belum membacanya, heheheh. Hmm kayaknya harus rajin baca buku lagi nich.
Saya masih
lebih sering membaca karyanya om darwis a.ka Tere liye, atau om Pramoedya juga
ada.
Masih
dalam suasana pandemi yang membatasi ruang gerak, selepas beraktivitas terbatas
ada baiknya mengikuti kelas-kelas on line yang tersedia demi menambah wawasan
dan keilmuan. Yah, biar terupdate aja dan ga kudet, ye kan.
Kegiatan
yang digagas oleh kementrian Komunikasi dan Informasi mengundang Kak Dee,
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan literasi digital dalam masyarakat..
Tidak lain agar terwujud masyarakat digital Indonesia, juga merupakan upaya untuk mencerdaskan bangsa juga sich sebenarnya.
Tips dan
Motivasi Menulis Dari Dee Lestari.
Kak Cia Wardhana, bertugas menjadi Host dan memandu jalannya webinar agar berjalan dengan baik, di awal ia berujar bahwa kegiatan menulis itu tidak mudah. Kita terkadang bingung mau menulis tentang apa ya? Makanya kegiatan webinar kali ini hadir. Yang akan membahas bagaimana membuat tulisan baik dan membuat orang nge ‘hook” agar menarik.
Kementrian Komunikasi dan Informasi mengundang Kak Dee agar berbagi cerita mengenai Tips dan Motivasi agar tetap semangat dan produktif dalam menulis.
Kak Dee
memulai dengan bercerita bagaimana ia berkegiatan menulis. Bekerja menurut Kak Dee,
saat ini adalah menulis. Karena memang Kak Dee ini mengakui pekerjaannya
sekarang adalah benar-benar menulis. Ia menulis setidaknya 4-6 jam dalam satu
hari.
Saat ini
telah terbit buku barunya kak Dee, ia beri judul Rapi Jali. Namun berbeda dalam
masa pandemi tidak ada booksigning atau bedah buku, semuanya
berlangsung secara online.
Membaca buku salah satu cara untuk melatih konsentrasi. Menulis dan membaca itu seperti otot harus sering dilatih. Makin sering dilatih makin terasah.
Mari Mulai
Menulis Dee Lestari.
Cerita
adalah hal yang paling kita butuhkan dalam hidup ini. Dan kemampuan bercerita
adalah apa yang membedakan manusia dengan spesies lain,
Manusia
dapat mempunyai kekuatan yang kompak akibat kita mempunyai kemampuan untuk
bercerita. Manusia jaman dahulu, bercerita, mengemas dan menyebarkan ide secara
turun menurun. Ada benarnya juga ya, beberapa tertuang dalam bentuk
gambar-gambar di dinding goa atau yang sudah lebih maju menuliskan di atas
daun-daun kuno yang saat ini menjadi manuscript kuno.
Cerita
adalah salah satu kelebihan yang patut kita hargai dan membantu manusia di peradaban
modern sekarang .
Menulis menjadikan kita komunikatif.
Menulis
membantu kita berfikir logis. Ketika
berfantasi sekalipun, sebagai penulis tetap harus mengedepankan logis. Eg, ketika bercerita mengenai Planet Pluto atau alam gaib, khayalan dapat diwujudkan namun ketika menjadi
tulisan harus dapat diwujudkan menjadi lebih sederhana.
Menulis
haruslah sistematis, kalau
ngalor ngidul akan membuat tulisan sulit untuk dipahami.
Menulis
harus efektif, tepat
guna. Eg, ruangan ini indah, bagaimana membuat orang mengerti tentang indah
seperti langit yang berwarna biru.
Menulis
harus efisien, membutuhkan
sedikit kata, semakin efektif biasanya semakin efisien.
Menulis haruslah Imajinatif, ini yang membuat berbeda ketika menyaksikan film dengan membaca.
sumber dari pexels |
Kegiatan
menulis itu jangan dibuat menjadi rumit. Memang menulis tidak mudah, susah
pastinya.
Menulis menjembatani apa yang abstrak menjadi konkrit.
Meskipun menulis sulit namun kemampuan menulis yang baik itu penting.
Apapun
bidang pekerjaan kita, menulis pasti memiliki manfaat. Orang yang dapat
menyampaikan gagasan baik itu secara lisan dan tulisan dengan sangat baik
dan jitu akan keluar sebagai pemenang.
Menulis
yang baik dapat dipelajari. Tulisan yang baik seperti apa?
Tulisan
Harus Memikat dan Tulisan Harus Mengikat.
Apa yang
di pikat dan diikat? Yang di pikat adalah atensi (perhatian)
pembaca, dimana pembaca serius untuk menyelesaikan membaca tulisan kita dengan
tidak melompat ke tempat lain atau beraktivitas lain.
Yang
diikat adalah kepedulian pembaca, kita harus perduli pada karakter atau pada
apa yang terjadi.
Lalu
bagaimana cara menghidupkan tulisan? Kesalahan penulis pemula adalah
spontan menulis. Pesan Kak Dee. rencanakan dan petakan tulisan yang akan kita
buat terlebih dahulu. Peta dan rencana akan membuat kita lebih terarah dan
tidak cepat menjadi bosan atau berganti arah tulisan.
Miliki
pembuka yang kuat dalam sebuah tulisan. Caranya? Tunjukkan Emosi,
emosi hadir untuk membuat tulisan lebih hidup. Mengapa kita tertarik kepada
tulisan karena ada emosi yang dimainkan disana. Munculkan kesan pada sesuatu
yang terjadi jangan kaku seperti itirenary.
Bingkai dalam sebuah adegan, tidak melulu berupa keterangan, gunakan sensasi panca indera, Time line, tidak melulu sebuah kronologi kering.
Jangan
lupa untuk menggunakan variasi kalimat, gunakan kalimat panjang atau pendek,
kalimat deduktif dan lainnya. Kombinasikan agar tulisan tidak monoton.
Perhatikan dan awasi repitisi, tulisan yang berulang, maksudnya yang berulang seperti kata bosan dapat di ganti dengan kata jenuh.
Mulailah
Untuk Menulis.
Pengalaman
Kak Dee dalam mencari dan menemukan ide, lagu Malaikat juga tau, ia dapat
ketika Kak Dee berada di kamar mandi. Bahkan tulisan Madre datang ketika Kak
Dee ikut kursus membuat roti. Ada suatu keterangan dari instruktur yang
memantik Kak Dee membuat Madre. Dalam hal ini Kak Dee berpesan agar penting
selalu mencatat ide yang hadir sekecil apapun itu.
Bukan kita mencari ide tapi ide yang mencari kita.
Siapa yang
disukai IDE? Ide datang kepada orang-orang dengan kriteria khusus, yaitu :
Pengamat
yang baik, orang yang mau
membuka panca indera. Memperhatikan apa yang terjadi disekitar ketika kita
sedang berada di suatu tempat. Mulai dari wangi, tekstur, kontur dan perasaan,
ini semua dapat menjadi bahan tulisan
Tabunglah
ide (jadilah penabung ide yang baik), segera
tulis ide yang hadir, baik di buku atau di handphone meskipun kecil
Pencerita
yang tekun, mencoba
terus menerus dan gigih. Ketika tidak berhasil terus selalu mencoba.
Menulislah dari hal-hal yang kita tahu. Mulai dari hobi atau sesuatu yang sedang terjadi (bahkan ketika sedang jatuh cinta, putus cinta)
Mulailah
juga menulis dari apa yang ingin kita baca namun tidak tidak tersedia
sekarang. Buku Kak Dee yang berjudul Supernova, mengangkat kisah
Spirituaitas dan kisah cinta yang menurut Dee tidak ada saat itu dan ia mau
membaca tentang itu, makanya Kak Dee buat.
Menulis
itu sama seperti kegiatan lainnya, semakin dilatih maka akan semakin mahir. Kak
Dee memberikan latihan ringan untuk menulis, 5 MMM, latihan ini bermanfaat
untuk melemaskan otot menulis. Melakukan latihan 5 MMM setiap harinya, 5
Menit Menulis mengalir.
5 menit
menulis tidak mengedit (lepaskan saja) dari apa yang lihat rekam dan rasakan
dan biarkan mengalir.
Dari latihan menulis ini dapat ditemukan bahwa manusia mampu untuk menulis 50 kata sampai 100 kata dalam 5 menit, kuncinya adalah fokus, menulis tidak terputus dan tidak takut.
Tujuannya
kalau sudah terbiasa, naik kelas menjadi 30 menit sehari saja, menulis saja
tidak terputus dan mengijinkan tulisan tidak harus sempurna.
Usahakan agar melipatgandakan tabungan
waktu yang sudah terbiasa ini menjadi sebuah habit (kebiasan) dan
rutinitas, nanti mau mahir menulis apapun juga tinggal hanya masalah waktu.
Menulis adalah otot yang perlu dilatih dan kejarlah jam terbang.
Menulis tidak serta merta sekali harus langsung sempurna.
Kak Dee
Lestari sendiri sudah memulai menulis dari 9 tahun. Ia akui, untuk dirinya
butuh waktu sekitar 25 tahun agar dapat menulis yang baik dan berkualitas.
Saran Kak
Dee berikutnya agar konsisten dan semangat menulis tetap terjaga :
- Buatlah mini project
(buat sebuah cerpen, kumpulan puisi, blog, caption dll) project yang punya
awal, akhir dan memiliki time line.
- Miliki ritual menulis,
sisakan waktu konsisten 15-30 menit sehari dan konsisten setiap harinya.
- Cobalah berbagi, bagikan
tulisan yang sudah kita tuliskan. Biarkan tulisan bertemu dengan
pembacanya
Sebelum
menutup webinar, Kak Dee berpesan
Keep it small but keep it going, jadikan habit kecil namun
rutin.
Tetap
semangat menulis dan tetap sehat.