Mensana
in Corporesanao,
didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Maka untuk mendapatkan tubuh
sehat, olahfisik sangat diperlukan. Ya masa iya mau tubuh sehat terus rebahan
saja, kan ga mungkin juga.
Terlebih
dalam masa pandemi, tetap sehat sebisa mungkin adalah sebuah keharusan. Maka
asupan nutrisi yang terjaga, istirahat cukup, menghindari diri dari stress dan
berolahraga/gerak badan adalah wajib hukumnya. Ya kalau tidak konsekuensinya
kebugaran hingga daya tahan tubuh akan menurun.
Memang
memaksakan diri untuk menggerakkan badan pada awalnyaakan terasa sulit, tetapi
harus dipaksa, kalau tidak bisa bergerak jauh, yah sekitaran saja. Kalau merasa
bosan selipkan sembari berkegiatan wisata tipis-tipis bersama keluarga.
Sementara
saya sendiri semenjak pandemi ada dua jenis olahraga yang kembali saya tekuni,
pertama bersepeda, bahkan sempat aktif beberapa kali Bike To Work (BTW) namun
karena jalanan Jakarta belum ramah untuk pesepeda, meskipun saya sudah disiplin
bersepeda namun bersenggolan dengan mobil tidak dapat dihindarkan, alhasil
harus beristirahat sejenak. Olah fisik lainnya adalah berlari, ini awal-awal
berat banget. Namun saya sendiri memutar otak dan mensiasatinya dengan
mengikuti kegiatan lari virtual yang diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan.
Lumayan dapat tiga minggu rutin aktif berkegiatan lari.
Secara diperlukan 21 hari untuk membangun sebuah kebiasaan dan 90 hari untuk menjadi gaya hidup.
Keliling
Taman Mini Indonesia Indah
Pilihan
wisata murah meriah adalah TMII udah tidak bisa diragukan, dengan harga tiket
masuk per orang 20 ribu sudah dapat menikmati keindahan Indonesia mini yang
disajikan. Saya pribadi dan keluarga tahun ini saja sudah beberapa kali ke
TMII, tetapi bukan hanya sekedar berwisata tetapi berolahraga.
Lumayan
loh, segarnya udara dan karena masih pagi jumlah pengunjung juga tidak banyak.
Yang datang awal hari ke TMII biasanya kebanyakan memang untuk berolahraga.
TMII sendiri memiliki luas wilayah sekitar 150 hektare atau 1,5 KM2
. Cocoklah untuk berkeliling sejenak, mengeluarkan keringat dan lepas sejenak
dari rutinitas.
Lari salah
satu olahraga yang menurut saya pribadi tidak ribet, paling hanya sediakan out
fit (baju dan celana) yang nyaman plus sepatu. Sudah maka kegiatan berlalri
sudah dapat dilakukan.
Sementara
saya berkeliling memutari Taman Mini Indonesia Indah, pasangan dan istri dapat
juga menikmati pemandangan dan keindahan yang disediakan.
Minimal
anak akan senang bermain-main disekitaran danau dengan miniatur kepulauan
Indonesia di tengahnya, melihat-lihat kereta gantung atau sekedar berjemur
(menikmati matahari) sembari berlarian di Tugu Api Pancasila, ituloh tugu yang
bentuknya seperti Tugu Monas tepat berada setelah pintu masuk utama.
Tidak perlu
membuang waktu terlalu lama, saya mengeliling TMII, bayangan di kepala, paling
tidak dalam 1 kali putaran dari Tugu Api kembali ke Tugu Api, sudah mencapai 10
KM. ah, dugaan saya salah, memang penting untuk menggunakan alat bantu agar
lebih terukur.
Terbukti,
aplikasi strava dan smartwatch hanya mencatat 1 kali putaran hanya 4 KM, aduh
ini kok sudah lumayan menguras tenaga. Ini apakah aplikasi mengalami kendala
atau apa, saya coba ukur kembali ketika pulang menggunakan kendaraan dan memang
benar untuk satu kali mengelilingi TMII adalah 4 KM.
Sudahlah,
hari juga sudah terbilang lumayan siang, sudah menunjukkan pukul 10.00 wib,
sebelum penggunjung semakin ramai dan
target 8 KM tercapai, langsung balik kanan a.k pulang, impas.
Iya impas,
tiket masuk 3 orang dan 1 kendaraan @Rp. 20.000,- total Rp. 80.000,- artinya
saya membayar Rp. 10.000/KM karena berhasil menempuh 8 KM (heheheh, bapak-bapak
kikir ya). Jadi untungnya berolahraga di TMII sudah berhasil mencapai target
dan sekaligus menikmati keindahan Indonesia Mini (ini bonusnya).
Badan
sehat, pikiran juga segar dan keluarga juga dapat berwisata tipis-tipis, namun
harus tetap dengan protokol kesehatan, gunakan masker (WAJIB) dan jauhi
kerumunan, seperti yang kami lakukan datang lebih awal dan pulang ketika waktu
masih terbilang pagi.
Salam sehat
dan tetap semangat sehat ya.