Sabtu-20 Agustus 2022, warga peradilan yang berada di
sekitaran Jabodetabek beruntung untuk dapat hadir langsung ikut memeriahkan
perayaan HUT Mahkamah Agung RI (MARI) yang ke 77. Iyess, usia MARI memang sama
dengan usia republik ini. Semakin tahun semakin bertambah matang dan dituntut
untuk terus berbenah dan berubah untuk menjadi semakin baik.
Setidaknya saya berhitung untuk yang hadir sekitaran 500-700 orang, acara yang dimulai pagi hari didahului dengan senam dilanjutkan dengan jalan kaki mengelilingi Monas dan bergembira bersama di pelataran Mahkamah Agung RI, Medan Merdeka Utara-Jakarta Pusat.
Dalam sambutanya, Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia,
YM Bpk. Prof. Dr. H.M. Syarifuddin, S.H., M.H memberikan semangat dan menyampaikan
pencapaian-pencapaian yang telah Mahkamah Agung raih.
Terasa sudah bahwa hampir
tiga tahun kita semua berada
dalam kondisi pandemi, berperang melawan virus ganas bernama Covid-19 dan telah menelan korban hingga
jutaan umat manusia. Gelombang demi gelombang silih berganti, melahirkan
tragedi kemanusiaan dan bencana sosial di seluruh dunia.
YM Bpk. Prof. Dr. H.M. Syarifuddin, S.H., M.H |
Pandemi Covid 19 adalah salah satu sejarah kelam bagi peradaban umat manusia, namun sekaligus memberikan pelajaran berharga, yaitu tentang bagaimana kita bersyukur atas karunia yang diberikan Tuhan kepada kita. Pelajaran tentang pentingnya saling peduli, saling membantu, saling tolong menolong, dan saling berbagi dengan sesama. Pandemi juga telah menyadarkan kita, betapa lemah dan tidak berdayanya manusia dihadapan mahluk Tuhan yang amat kecil, namun mampu memporak porandakan kehidupan manusia.
YM Bpk. Prof. Dr. H.M. Syarifuddin, S.H., M.H juga menyampaikan bahwa peringatan
ulang tahun Mahkamah Agung ke-77 memberikan arti yang sangat penting, karena pada tahun ini, akhirnya bisa merayakan kembali dengan suasana yang lebih
meriah. Kemeriahan
yang tentunya
akan memberikan spirit untuk bangkit kembali, menyongsong masa depan yang lebih
cerah.
Semangat
kebangkitan ini sesuai dengan tema yang dicanangkan dalam peringatan
ulang tahun Mahkamah Agung kali ini, yaitu BANGKIT BERSAMA, TEGAKKAN
KEADILAN.
Semangat untuk bangkit harus terus digaungkan, bukan hanya bangkit dari situasi pandemi, melainkan bangkit dari segala hambatan yang merintangi dalam melakukan upaya-upaya perubahan. SETIAP UPAYA PERUBAHAN HARUS DIMULAI DARI DIRI SENDIRI, KEMUDIAN PERUBAHAN ITU AKAN MELUAS SEIRING KESADARAN DARI SEGENAP APARATUR PERADILAN, KARENA MODERNISASI PERADILAN SEJATINYA DIAWALI DARI PERUBAHAN SIKAP DAN MENTALITAS APARATURNYA. Ini yang harus saya camkan dan catat untuk diri saya sendiri.
Saat
ini Mahkamah Agung Republik
Indonesia sedang berlomba dengan pesatnya kemajuan
teknologi. Jika kita tidak mampu merespons dengan cepat setiap kemajuan yang terjadi,
maka akan terlindas oleh kemajuan itu sendiri. Teknologi tak ubahnya seperti
medan magnet, yang bisa menghisap dan mengendalikan semua bidang kehidupan,
sehingga dituntut selalu untuk selalu responsif dan
tanggap terhadap setiap perubahan yang terjadi, agar mampu menjadi pengendali, bukan
sebaliknya, justru menjadi korban dari proses kemajuan zaman.
Bahwa ke depan teknologi akan
memegang peranan penting di segala bidang. Sebuah ungkapan mengatakan “Barangsiapa
yang menguasai teknologi, maka ia akan menguasai dunia.” Ungkapan tersebut
kini mulai bisa dirasakan, karena teknologi sudah merambah ke hampir semua
sektor kehidupan, sehingga kita akan dihadapkan pada dua pilihan, “Menjadi
bagian dari kemajuan teknologi atau terlindas oleh teknologi itu sendiri.”
Saat ini Mahkamah Agung telah
meluncurkan berbagai aplikasi yang menunjang kinerja
aparatur dan pelayanan publik, seperti Aplikasi e-BIMA, Aplikasi e-SADEWA,
Aplikasi SISLITBANG, dan banyak aplikasi lainnya sebagai bentuk kreasi dan
inovasi dari setiap satuan kerja di Mahkamah Agung maupun badan peradilan di
seluruh Indonesia.
Mahkamah Agung RI |
Dan bertepatan dengan ulang tahun
ke-77 ini, YM Bpk. Prof. Dr. H.M.
Syarifuddin, S.H., M.H menyampaikan
bahwa Mahkamah Agung juga akan meluncurkan dua aplikasi baru,
yaitu Aplikasi e-PRIMA atau Elektronik Procurement Implementation Manajemen
Acuntability, yang akan membantu dalam pengelolaan pelaksanaan pengadaan barang
dan jasa pada Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ), serta Aplikasi
e-BERPADU atau Elektronik Berkas Pidana Terpadu yang akan membantu dalam
pelaksanaan penanganan perkara pidana secara elektronik. Pada bagian ini, saya semakin yakin dengan semangat
positif perubahan Mahkamah Agung untuk selalu berbenah memberikan pelayanan
yang terbaik bagi pencari keadilan.