Jangan pernah kita menjudgement media marketingnya tapi kembali kepada produk yang
kita miliki dan tawarkan. Eg. Baru buka klinik dan ternyata
yang banyak datang karena info dari umbul-umbul ketimbang radio ataupun medsos.
Lihat efektif dan efesienya.
Trend atau marketing gimmick.
Apakah ini berdampak baik atau buruk. Jika untuk pembeli awal ya tidak masalah, tapi
untuk beli berikutnya seharusnya
tidak perlu untuk menggunakan trend atau gimmick dari marketing.
Happy customer diperlukan agar melakukan pembelian ulang, melakukan review positif.
Marketing gimmick dapat digunakan tapi jangan sampai melukai
produk.
Karena untuk market Indonesia,
Sosial Aprove masih
berlaku, kita cenderung ikut-ikutan.Apa yang dikonsumsi orang, kita tertarik untuk
mengkonsumsinya.
Apalagi saat ini kita dibanjiri konten yang
banyak. Ternd dan
gimmick tetap diperlukan. Perhatikan terlebih untuk konten yang viral atau
sengaja diviralkan.
Sesuatu dapat viral ketika:
Sosial currency. Membahasa isu-isu sosial yang sedang viral/ trend
Trigers, adanya pemicu
Emotion, sedih mengharukan
Publik, ikut isu yang sudah ramai.
Practical value, nilai yang bisa dipraktikan
Story, bercerita.
Perhatikan Citayam Fashion Week,
pasti didalamnya sudah termasuk hal diatas,
Buatlah keberpihakan agar menjadi viral. Namun harus siap akan
ada yang menghujat atau kontra. Namun
harus diingat kontroversi atau dikompetesikan,
brand sudah harus siap kalau tidak yang jangan main di trend marketing
seperti ini.
Namun harus dipahami juga
bahwa tidak semua trend harus diikuti
tidak semua berita harus dileverage. Akan ada trend nanti yang relevan
dengan produk kita ga perlu memaksa harus ikut trend.
How to develop your MD Company
Start with what in your hands, berikutnya adalah sustainability.
Collabs or collaps, dengan kolaborasi, yang cepat mengalahkan
yang besar.
Usahakan bisnis yang
kita tekuni sesuai dengan eranya dan usaha kita/produk yang ditawarkan berupa produk yang merubah orang
atau berdampak/ change people life.
Prily
Latuconsina seoerang aktris dan executive producer dari production
house film. Melalui media film dan series menyuarakan pesan-pesannya. Sinemaku pictures, rumah produksi yang sedang ia rintis.
Hal ini tidak dapat ia
pungkiri bahwa saat ini audiens film tidak bisa dibaca
faktor apa saja yang membuat orang keluar rumah untuk membeli tiket ke
bioskop. Membuat ia
tertantang untuk menjadi lebih kreatif dalam membuat cerita atau isu yang
menarik. Seperti isu mental health yang hanya diangkat melalui medsos
bukan di film atau series.
Founder Menantea dan Kopi Soe, Sylvia surya, berujar bahwa saat ini telah memiliki sekitar 250 outlet saat ini
bergeser untuk menekuni ramen,
Edward Tirtanata, ceo dan cofoundernya Kopi Kenangan telah memiliki 800 outlet, semua berawal dari Mantan To Unicron lalu Go Beyond. Kopi kenangan dari indonesia
untuk dunia, mengenalkan kopi-kopi indonesia ke dunia.
Janji jiwa, Billy Kurniawan Founder jiwa group berujar bahwa Janji jiwa
kedepannya akan launching janji jiwa apps dan expanding groupnya
Tantangan saat ini
adalah diajak untuk beradabtasi apalagi
ketika pandemi masih saja
belum selesai. Yang missing dalam pelayanan
adalah empathy serving with heart. Kopi kenangan bahkan melakukan
terobosan tidak akan memberhentikan karyawan ketika pandemi melanda, CEO saja yang akan
dikurangkan gajinya.
Janji Jiwa, Kopi Kenangan dan
Menatea, memiliki spirit yang sama, yaitu hadir ketika sama sama melihat peluang untuk mendirikan warung kopi dengan
harga yang terjangkau. Kopi yang awalnya mahal menjadi terjangkau, kopi tadinya pahit
(dikenalnya) sekarang sudah berubah, ada berbagai jenis rasa yang ditawarkan.
Perlu diingat bahwa “harus saling mengetahui satu sama lain untuk melakukan
improvisasi”. Enteprenuer can not isolate ourself, Merry Riana
Pertanyaannya, apakah industri kopi tidak cukup sehingga harus melebarkan sayap? Janji jiwa mengeluarkan teman
sejiwa dengan mengeluarkan jiwa toast. Memberikan pilihan tambahan agar tetap
menjadi pilihan daily consumption dari pelanggan. Bukan karena marketnya
yang kecil tapi ingin melayani lebih.
Edward Tirtanata berujar, kopi itu apa temennya yaitu roti. Kedepanya akan beranjak ke friedchiken. Mc d aja memulai dari burger lalu ke ayam
goreng. Diikuti
dengan munculnya mc cafe. Kopi Kenangan kebalikannya. Menjadi One Stop Shop untuk customer. Bahkan 3-4 bulan ke depan akan muncul burger brand.
Perlu diingat “Kita jualan namun bubur ayamnya dengan ayam bakar akan terkenal tergantung cara kita
mengenalnya kepada masyarakat”. It not about the product its about strory telling.
Pengusaha itu mula-mula mencoba lalu berkembang dan
berkembang lagi.
Bahkan untuk usaha Food dan
Beverages masa 3 tahun ke depan perkembangannya masih sangat bagus.
Google tidak menjadi yang pertama awalnya untuk penyedia email dan perhatikan sekarang, bahkan Goggle sendiri telah mencaplok
yahoo sebagai
penyedia email awal.
Catatan Pribadi
Semua rangkuman diatas tidak
akan berguna kalau tidak dipraktikkan. Benar dan setuju banget. Namun perlu
diingat, mempraktekkan sesuatu tanpa dasar teori yang benar juga akan konyol
dan terjebak dengan trial and error yang berulang.
Penting untuk mengetahui
sebuah hal dengan benar dan dapat memulainya dengan
segera. Lalu dituntut untuk mau
terus belajar dan berkembang. Saling Collabs atau kalau tidak akan menjadi collapse.
Dengan mengikuti seminar,
mencoba hal-hal baru, berkenalan dengan orang-orang baru mendapatkan pemikiran/
insight baru.
Yuklah buka usahamu…