Selanjutnya dalam buku Karyawan Bisa Kaya juga membahas
tentang asset yang adalah sumber ekonomi dan diharapkan memberikan manfaat
usaha dikemudian hari.
Aset adalah
segala sesuatu yang kita miliki dan mempunyai nilai. Halaman 50.
Aset terbagi menjadi aset lancar, aset investasi dan
aset guna pakai.
Aset lancar Seperti uang kas yang disimpan, tabungan atau deposito.
Artinya jika kita butuh sesuatu cepat maka aset lancar adalah sumbernya.
Aset
investasi, seperti logam mulia,
obligasi, saham dan reksa dana.
Aset guna
pakai seperti rumah sebagai tempat tinggal atau kendaraan
yang biasa kita gunakan sebagai alat transportasi.
Tentang Hutang
Hutang
Produktif, hutang yang digunakan untuk membeli barang atau aset yang
nilainya akan naik atau memberikan penghasilan yang berdampak pada
penambahan kekayaan.
Dengan ciri nilai aset yang dibeli dengan cara berhutang
akan meningkat sesuai dengan berjalannya waktu. Aset yang dibeli dengan cara
berhutang dapat memberikan atau menghasilkan income yang sama. Contohnya adalah
KPR, KPA, Ruko, KKB. Asumsinya hutang dilakukan untuk tujuan investasi
sehingga menghasilkan income.
Sementara
hutang konsumtif, digunakan untuk membeli barang-barang yang habis dikonsumsi
atau nilainya cenderung turun. Dengan
ciri nilai aset yang dibeli akan turun seiring waktu, tidak memerlukan jaminan
dan sukubunga biasanya tinggi. Contohnya adalah Kartu Kredit, Kredit Tanpa
Agunan dan pinjam ke rentenir.
Hutang
tidak boleh lebih dari 35% penghasilan, dari penghasilan utama yang
terbesar antara suami atau istri bukan gabungan keduanya. Halaman 70
Tentang Dana Darurat
Dana darurat, untuk yang single (belum memiliki
pasangan) dana darurat yang perlu disiapkan sebanyak 3 bulan dari
kebutuhan hidup sehari-hari sementara keluarga dengan 1 anak, dana daruratnya minimal
6 bulan dari kebutuhan hidup dan keluarga dengan 3 anak, dana darurat 9-12
bulan kebutuhan hidup sehari-hari.
Contoh yang Om Sudiyar berikan.
Gaji suami istri 10.000.000,-
Kebutuhan hidup 5.000.000,-
Angsuran rumah 2.000.000,-
Angsuran kendaraan 2.000.000,-
Tabungan 1.000.000,-
Total kebutuhan hidup - tabungan = 9.000.000,-
Artinya untuk yang single dana daruratnya 1 bulan kebutuhan
yaitu 9 juta.
Sementara yang memiliki 1 anak, dana daruratnya 6 bulan
x 9.000.000 = 36 juta.
Demikian juga yang memiliki anak 3, dana darurat
setidanya 9 bulan x 9.000.000 = 81 Juta.
Semakin
banyak dana darurat yang terkumpul akan semakin baik.
Ayo Berinvestasi
Mengapa perlu untuk berinvestasi karena:
- Investasi akan melindungi
harta/aset dari inflasi.
- Kita tahu biaya
hidup/konsumsi dimasa depan akan lebih besar dan investasi akan
mengimbanginya.
- Kita memerlukan alat
ungkit untuk mendongkrak kekayaan salah satunya ya dengan
berinvestasi.
- Tujuan-tujuan keuangan
kita dimasa depan akan bisa diwujudkan dengan investasi.
- Hasil investasi lebih
tinggi ketimbang inflasi
- Siapapun dapat melakukan
investasi bukan hanya untuk kalangan tertentu saja (orang kaya saja)
- Investasi dapat dilihat
waktunya sesuai dengan kebutuhan, apakah investasi jangka pendek, menengah
atau panjang. Halaman 96.
Setelah paham dengan Investasi pahami juga tentang Jenis-Jenis
dari Investor:
- Investor sangat konservatif, investor jenis ini sangat menghindari resiko dan tidak
ingin kehilangan uangnya sama sekali.
- Investor konservatif, investor yang tidak suka mengambil resiko dan
selalu ingin melindungi nilai pokok investasinya.
- Investor seimbang, investor ini berani mengambil resiko, lebih
menyukai investasi berimbang yang dapat memberikan hasil secara reguler
serta merasa nyaman mengambil resiko untuk hasil yang lebih baik.
- Investor moderat, jenis ini berani mengambil resiko tinggi untuk
mendapatkan hasil yang tinggi.
- Investor agresif, investor yang berani mengambil resiko lebih tinggi
untuk mendapatkan hasil invetasi yang lebib tinggi. Biasanya mereka
mempunyai pola invetasi yang berorientasi jangka panjang.
Halaman 101.
Terimakasih untuk sharingnya Om Agus Sudiyar Tanjung, berikut
yang ingin mengetahu profil beliau.
Agus Sudiyar Tanjung, D3 STIE DR. Moechtar Talib di
Jakarta, SI STIE YAI, S2 Magister Akutansi Universitas Mercubuana.
Melihat jenjang pendidikan yang ditempuh, sosoknya sabar
merintis dari D3 hingga ke jenjang S2 dan ilmu keuangan yang dibagikan pun
terasa ringan membuktikan beliau mampu menyederhanakan maksud yang hendak
disampaikan.
Sekali lagi Terimakasih Pak Agus Sudiyar Tanjung.