Demam berdarah
dengue (DBD) adalah salah satu jenis penyakit yang disebabkan karena terjadinya
infeksi virus Dengue. Virus dengue sendiri ditularkan oleh gigitan nyamuk yang
bernama Aedes Aegypti.
Penyakit demam
berdarah dengue (DBD) hingga saat ini masih menjadi salah satu isu kesehatan
yang banyak terjadi di dalam lingkup masyarakat Indonesia. Bahkan, tingkat
terjangkitnya penyakit DBD di Indonesia masih menjadi salah satu yang tertinggi
di antara negara-negara yang berada di Asia Tenggara.
Jika kita atau
keluarga sedang merasakan sakit atau merasa kurang fit, segera lakukan chat
dengan dokter agar mendapatkan diagnosa dari dokter serta
mendapatkan resep obat sesuai dengan keluhan yang dialami.
Untuk mengetahui
lebih jauh mengenai demam dengue, mulai dari penyebab, gejala,
hingga cara mengatasinya, simak penjelasan artikel berikut sampai tuntas ya!
Penyebab
Penyakit DBD
Melalui penjelasan
di atas, sudah tau dong ya sekilas
mengenai penyebab dari penyakit DBD. Dimana, penyakit DBD disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan kepada manusia melalui nyamuk yang berjenis Aedes Aegypti.
Jika virus dengue
menginfeksi nyamuk, dan nyamuk tersebut menggigit manusia, maka virus dengue
tersebut juga akan ikut masuk ke dalam tubuh manusia.
Nyamuk berjenis Aedes Aegypti umumnya memiliki ciri-ciri
seperti ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan nyamuk biasanya dan
memiliki badan berwarna hitam pekat dengan dua garis vertikal putih yang
terletak di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki.
Nyamuk jenis ini
biasanya akan bekerja atau berkeliaran dari pagi hari hingga sore hari, namun
terkadang pada malam hari mereka juga dapat menggigit tubuh manusia.
Nyamuk ini sendiri
menyukai tempat yang gelap dan sejuk, sehingga nyamuk jenis ini akan lebih
banyak ditemukan di dalam rumah dibandingkan di luar rumah dengan udara yang
panas.
DBD Ditularkan Nyamuk Melalui Gigitan
Faktor
Risiko Penyakit Demam Dengue
Terdapat beberapa
faktor risiko seseorang yang mengalami penyakit DBD, di antaranya adalah
sebagai berikut.
1.
Usia di bawah 15 tahun
Di
negara Asia, penyakit demam dengue dan demam berdarah dengue biasanya dialami
oleh anak-anak di bawah usia 15 tahun.
2.
Pernah terinfeksi virus dengue
Mempunyai
riwayat pernah terinfeksi virus dengue dapat meningkatkan risiko gejala parah
ketika terkena DBD kembali.
3.
Tinggal atau bepergian di daerah
tropis
Berada
di daerah tropis dan subtropis juga dapat meningkatkan risiko terkena virus
dengue. Daerah-daerah yang memiliki risiko tinggi di antaranya adalah Asia
Tenggara, pulau-pulau Pasifik Barat, Amerika Latin, dan Afrika.
Gejala
Demam Dengue
Penyebab utama dari
penyakit DBD dapat diketahui jika seseorang mengalami demam yang mendadak
tinggi hingga 39 derajat. Demam ini biasanya akan berlangsung terus menerus
selama 2 sampai 7 hari, kemudian akan turun dengan cepat.
Gejala demam dengue
biasanya juga diikuti dengan beberapa ciri, di antaranya adalah sebagai
berikut.
●
Mimisan
●
Muntah darah
●
Nyeri kepala
●
Gusi berdarah
●
Mual dan muntal
●
Menggigil dan lemas
●
Ruam kulit hingga kemerahan
●
Buang air besar bewarna hitam
●
Timbul bintik-bintik merah pada
kulit
●
Nyeri di belakang mata, otot, dan
tulang
●
Kesulitan untuk menelan makanan
dan minuman
Pada fase demam,
gejala penyakit DBD biasanya akan diikuti oleh fase kritis selama 2 sampai 3
hari. Pada fase kritis ini, tubuh penderita biasanya akan menurun hingga bagian
tubuh seperti tangan dan kaki terasa dingin. Pada fase ini pula, biasanya
penderita merasa seperti sudah sembuh. Padahal, fase ini adalah fase yang
sangat berbahaya dan perlu untuk di waspadai, sebab bisa terjadi sindrom syok
dengue yang dapat mengancam jiwa.
Cara
Mengatasi Penyakit DBD
Dalam mengatasi
penyakit DBD, terdapat beberapa penanganan dan pengobatan yang dapat dilakukan,
di antaranya adalah sebagai berikut.
1.
Mengkonsumsi Banyak Cairan
Dalam
mengatasi penyakit DBD, para pasien harus mengkonsumsi banyak cairan yang
bertujuan untuk menghindari terjadinya kondisi dehidrasi yang dapat berujung
pada penurunan trombosit dan syok. Disarankan bagi pasien agar bisa minum air
putih sebanyak 2 sampai 3 liter per hari.
2.
Cairan Intravena (Infus)
Apabila
cairan oral tidak dapat diberikan kepada pasien, maka sebaiknya pasien di bawa
ke rumah sakit untuk dirawat dan diberikan cairan infus.
3.
Bedrest Total
Pasien
DBD diharapkan untuk beristirahat total selama masih dalam fase demam maupun
fase syok. Penting juga bagi Anda untuk selalu melakukan monitor pada kadar
trombosit dan kadar sel darah merah sampai mencapai batas normal kembali.
4.
Kompres Seluruh Badan
Untuk
mengatasi kondisi demam, maka pasien bisa dilakukan kompres seluruh badan
terutama pada bagian ketiak dan selangkangan yang bertujuan untuk menurunkan
suhu badan.
5.
Pemberian Obat Simptomatik
Pemberian
obat simptomatik kepada pasien bertujuan untuk menghilangkan gejala DBD, bukan
untuk mengobati penyebab. Apabila pasien mengalami demam yang tinggi, maka
pasien tersebut bisa diberikan penurun panas, dan apabila pasien merasa mual,
maka bisa diberikan obat antimual.
6.
Konsultasi ke Dokter
Penanganan
dan pengobatan demam berdarah dengue (DBD) memang bisa dilakukan sendiri di
rumah, namun harus juga memperhatikan
segala anjuran yang diberikan oleh dokter agar tidak menghadirkan sesuatu yang
tidak diinginkan.
Adapun
dokter yang akan menangani penyakit demam berdarah dengue adalah dokter
spesialis penyakit dalam atau pada kasus anak yaitu dokter spesialis anak.
Itulah informasi
mengenai demam dengue yang perlu diketahui. Agar terhindar dari penyakit DBD,
maka dapat melakukan beberapa pencegahan seperti menguras tempat penampungan
air, menggunakan lotion anti nyamuk,
menghindari tumpukan-tumpukan barang di rumah seperti baju bekas, buku, dan
lain sebagainya. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat… sehat-sehat kita semua!
Semoga kita terhindar dari bahaya dbd karena lumayan bikin fatal juga ya jika tidak tertangani secara cepat. Sedia selalu lotion anti nyamuk bisa menjadi jujugan untuk meminimalisir gigitan nyamuk
BalasHapusYesss.. bener banget kak... lotion anti nyamuk juga bermanfaat untuk mengusir nyamuk
Hapus