Selamat
hari Minggu…
Berkah
dari hadirnya pandemi salah satunya adalah masih dapat mengikuti kegiatan-kegiatan
secara online, pun kegiatan ibadah. Pesan rohani masih tetap dapat hanya
kehilangan momen sosialisasi saja.
Dilayani oleh Ps. Jefrey Rahmat, Ini dia pesan minggu pagi, ”Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Lukas 16:10 TB.
Dalam sebuah lirik lagu disampaikan “ I've decide to follow Jesus, no turning back..
Christ
is enough for me 😇😇….
Fyi Minggu
Lalu pesan khotbahnya adalah:
- Tidak
ada hubungan yang pasti antara memiliki uang banyak dengan hidup Bahagia;
- Uang menyingkapkan karakter seseorang, ditangan orang
baik, uang dipakai untuk kebaikan, dipakai untuk hal baik. Sementara
berlaku kebalikannya;
- Berkat Tuhan tidak hanya dalam bentuk kekayaan dan uang.
Tapi dalam kemampuan untuk memperoleh kekayaan. Ability to produce wealth;
- Rencana Tuhan tidak tergantung seberapa banyak uang yang
berada di tangan kita;
- Kemampuan untuk memberi akan membuat mukjizat terjadi.
Dalam hidup kita tidak memilki apa-apa tetapi diberikan kepercayaan untuk mengelolanya.
Air
yang diberikan kepada kita adalah air yang dapat menyegarkan tapi pada saat
yang bersamaan air tersebut kalau tidak bisa dikendalikan mampu menenggelamkan;
Kita bisa memiliki uang tetapi jangan sampai uang menguasai kita;
”Sebab
hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang
memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang
diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi
satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Matius 25:14-15
TB
Segera
pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu
beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat
demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta
itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
Matius
25:16-18 TB
Sama
seperti cobaan Tuhan tidak akan mencobai diluar kemampuan, dan Tuhan tidak akan
memberkati kita melebihi batas kemampuan kita;
Kita
tidak ditugaskan untuk memelihara kekayaan tetapi untuk menginvestasikan dan
menumbuhkannya.
Talenta
dan bakat kebisaan “Skills” yang Tuhan sudah berikan plus bahan baku, dan tugas
kita untuk mengubah itu semua menjadi suatu produk yang mampu menjawab
kebutuhan orang. Semakin kita dapat menjawab kebutuhan banyak orang maka kita
akan semakin berkelimpahan.
Ada perbedaan besar mendapatkan uang dan mengelola uang. Ada yang pandai mendapatkan uang tetapi tidak bisa mengelolanya dengan baik maka akan hilang begitu saja. Lihat ke dalam diri kita apa yang bisa kita lakukan.
Dan
aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan
adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Ini pun kesia-siaan dan usaha
menjaring angin. Pengkhotbah 4:4 TB
Kita
mau setia dengan apa yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Seharusnya itu yang
menjadi motivasi kita.
Jika
kita merasa tidak pandai mengusahakan apa yang ada pada diri sendiri maka minta
tolong pada yang lebih pandai, biarkan ia yang pandai mengatur itu dan
mengajarkannya kepada kita;
Namun
memang tidak mudah karena ketika meminta pertolongan diperlukan kerendahan hati;
Ingat !!!!!!!!!!!!!!!!!!
Kita akan kehilangan apa yang tidak bisa kita kelola.
Oleh
sebab itu, beginilah firman Tuhan semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! Kamu
menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak
sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi
badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk
upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang! Beginilah firman Tuhan
semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! Hagai 1:5-7 TB
Mengutamakan
Tuhan terlebih dahulu bahkan dalam hal keuangan sekalipun. Berani mengembalikan
apa yang menjadi bagian Tuhan.
Inti dari memberikan persepuluhan adalah mengingatkan apa yang ada ditangan kita adalah bukan milik pribadi tetapi milik Tuhan dan kita bersyukur diberikan kesempatan untuk mengelolanya.
Perenungan
mengubah pengalaman menjadi wawasan.
Pada
Akhirnya Praktikan ini:
- Bedakan antara kebutuhan dengan keinginan, biasanya kita
disulitkan oleh hal-hal kecil bukan hal besar. Pilih, jika kita tidak
lakukan, kita tidak mati maka itu adalah keinginan. Ambil keputusan bukan
berdasarkan iri hati tapi berdasarkan butuh atau tidak. Allahku akan
memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam
Kristus Yesus. Filipi 4:19 TB;
- Buatlah perencanaan dengan baik. Lakukan pencatatan agar
tidak membeli yang sia-sia. Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan
kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami
kekurangan. Amsal 21:5 TB;
- Punyailah cadangan, seperti tabungan / insvestasi untuk
mengantisipasi keadaan. Matius 25. 1-10 wanita bodoh dan wanita bijak.
Hidup dalam iman bukan menghabiskan apa yang ada pada kita tetapi memiliki
persediaan untuk hal-hal yang tidak terduga. Di kisah Yusuf juga
demikian, memiliki persiapan untuk masa-masa yang tidak terduga.
Alkitab
telah banyak memberikan contoh tetapi berapa banyak dari kita yang
melakukannya.
Jika
10 persen kita kembalikan kepada Tuhan dan menyisihkan 20 persen untuk
investasi lalu hidup dari sisanya yaitu 70
persen, kelola dengan baik lalu
perhatikan apa yang terjadi atas hidupmu.
Janganlah
kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
Karena Allah telah berfirman: ”Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan
Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Ibrani 13:5 TB
Selalu
kembali diingatkan, inilah pentingnya untuk selalu mengikuti ibadah setiap
minggunya. Ada pesan yang dapat dipratikkan dalam kehidupan;
Terpujilah
Tuhan dengan firmanNya.