Tentang
Kesempurnaan, selalu menjadi topik menarik untuk dibicarakan. Banyak kata dan
cerita yang menyatakan tentang kesempurnaan. Bahkan coba search dalam dunia
maya arti kesempurnaan, ribuan video,
gambar, dan animasi akan menampilkan ragam cerita tentang kesempurnaan itu
sendiri.
Sebut
beberapa, pasangan yang sempurna, pencapaian karir yang sempurna, pendapatan
yang sempurna, tempat tinggal yang sempurna,
semuanya serba sempurna. Inilah seolah-olah yang kita kejar sementara di
setiap pertemuan agama, setiap perjumpaan cerita selalu diingatkan bahwa
kesempurnaan itu adalah miliknya Yang Maha Kuasa, Yang Maha Mulia yang biasa
kita sebut dan sembah Tuhan.
Namun
tanpa kita kita sadari, termasuk saya, mencoba menjadi Tuhan itu sendiri dengan
menjadi dan menggapai apa yang dinamakan kesempurnaan tadi. Lupa bahwa sejatinya saya/ kita adalah
manusia ciptaan Tuhan bukan Tuhan itu sendiri. Tapi ya itu tadi banyakan kita
menjadi ciptaan Tuhan yang seolah olah adalah Tuhan itu sendiri dengan mengejar
hingga memiliki kesempurnaanya masing-masing.
Ada
kutipan dari Bob Marley yang saya dapat dari postingan di FB, menarik, coba
kita simak, kira kira seperti ini;
Bob
Marley pernah ditanya apakah ada wanita yang sempurna. Dia menjawab:
Siapa
yang peduli dengan kesempurnaan?
Meskipun
bulannya tidak sempurna, ia penuh dengan kawah.
Lautnya
luar biasa indah, tapi kedalamannya asin dan gelap.
Langit
selalu tak terbatas, namun sering kali berawan.
Jadi,
segala sesuatu yang indah itu tidaklah sempurna, melainkan istimewa.
Oleh
karena itu, setiap wanita bisa menjadi spesial bagi seseorang.
Berhentilah
menjadi "sempurna", tetapi cobalah untuk bebas dan hidup, melakukan
apa yang kita sukai, tidak ingin membuat orang lain terkesan.
Dikalangan
musik regae, siapa yg tidak kenal dengan Bob Marley dengan salah satu lirik
lagunya yang fenomenal, no woman no cry...
Tapi
dikalangan agamis, pasti sedikit yang kenal dengan Bob Marley. Namun dibalik
plus minus dan kontroversialnya Bob Marley setidaknya ia meninggalkan pencerahan
yang ajaib, menurut saya.
Semakin
membuat saya takjub bahwa kebijaksaan dapat ditemukan lintas keagamaan atau
lintas kepercayaan bahkan yang diluar itu sekalipun.
Dari
kutipan Bob, saya tambahkan sedikit pada ujungnya "Berhentilah menjadi
"sempurna", tetapi cobalah untuk bebas dan hidup, melakukan apa yang
kita sukai, apa yang kita cintai dan berguna bagi sesama namun tidak ingin
membuat orang lain terkesan, biarlah segala pujian dan segala bentuk
kesempurnaan menjadi miliknya Tuhan itu sendiri"
Tetap
semangat wahai mahluk yang tidak sempurna ....