Jadi ingat sebuah lagu Rohani lawas, “Percaya
kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan jangan bersandar kepada pengertianmu..
sendiri..” kembali diingatkan melalui pesan yang disampaikan oleh Pendeta pada
ibadah minggu ini.
Dibuka dengan pembacaan salah satu kisah epic yang selalu menarik untuk diceritakan dan disimak, pertarungan Daud dengan Goliath. 1 Samuel 17:37 TB "Pula kata Daud: ”Tuhan yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu.” Kata Saul kepada Daud: ”Pergilah! Tuhan menyertai engkau.” dan 1 Samuel 17:45 TB Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: ”Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. At the end Daud dapat mengalahkan Goliath, seperti layaknya kebaikan mengalahkan yang jahat, seperti penyakit yang dapat disembuhkan.
Tuhan adalah Nahkoda
Hidup
Markus
4:40 TB [40] Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Mengapa kamu begitu takut? Mengapa
kamu tidak percaya?”
Bacaan
yang kita baca ini adalah bacaan yang seharusnya sudah pernah kita baca dan
bukan sebuah kisah baru tetapi kisah yang selalu diulang-ulang diceritakan
dengan berbagai mecam versinya.
Bagian yang dahsyat menurut saya adalah pada bagian “Yesus berkata kepada Angin dan Danau yang mengamuk, sehingga keduanya menjadi tenang.”
Padahal
bisa diceritakan kala itu, Murid Tuhan mengalami kepanikan, takut, gelisah dan
tidak nyaman namun semua situasi tersebut dapat ditenangkan oleh Allah.
Ini yang menandakan bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak suka dengan keadaan kacau balau. Tuhan Yesus adalah Tuhan yang tertib dan Tuhan yang tidak suka melihat umatNya ketakutan dan kacau balau karena suatu keadaan.
Namun kita harus berhadapan dengan fakta bahwa manusia itu sudah berdosa, dan dosa itu menakutkan, dosa itu yang membuat kacau balau. Makanya Tuhan hadir untuk menghapuskan dosa agar manusia hidupnya tidak kacau balau dan percaya kepadaNya.
Lalu
apa yang kita maknai dengan kata "percaya", “Tidakkah kamu percaya denganKu.” Ketika kita
mengaku percaya dapat diartikan kita setuju dan mengikut Tuhan dan meniru
segala keteladananNya.
"Percaya"
bukan berarti mampu untuk meredakan
puting beliung atau meredakan danau yang mengamuk seperti yang Tuhan lakukan,
tetapi lebih kepada merapihkan suatu yang kacau, sesuatu yang tidak rapih, yang
ringan-ringan saja yang dapat dimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Tertib dalam antrian, merapihkan tempat tidur dan masih banyak lagi.
Keadaan
Sakit juga membuat seseorang gelisah, biaya sakit mahal, obat mahal dan
lain-lain. Maka harapannya adalah sembuh. Yesus sendiri tidak suka dengan
penyakit yang menyebabkan kekacauan dan kegelisahan. Tuhan menghendaki
keselamatan dan kesembuhan bagi orang yang sakit.
Keinginan
Tuhan adalah agar kita tidak takut dengan keadaan chaos dalam hidup dan percaya dengan keberadaan Tuhan bahwa Ia
beserta kita. Dan percaya bahwa Sang Nahkoda Hidup dapat memberikan ketenangan
kepada kita anak-anakNya.
Happy Sunday Tuhan Memberkati Kita Semua