SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Tenaga Kendaraan Tiba-Tiba Hilang, (Yah) Kena Juga Dampak Dari Pertamax

 

Pertamax Bermasalah


Ketika ramai di Media Sosial membicarakan beberapa kendaraan yang bermasalah dengan Pertamax, saya tidak ambil pusing sebenarnya. Dalam benak saya banyak faktor yang sebenarnya dapat terjadi, analisa sederhana belum menyalahkan Pertamaxnya, tetapi lebih kepada (mungkin saja) torent (tempat menyimpan pertamax) di Pom Bensin yang kotor sehingga menyebabkan Pertamax ikutan kotor.

Atau analisa lainnya mungkin saja karena faktor usia kendaraan (yang kebetulan bukan kendaraan dibawah lima tahun pemakaian) menyebabkan kotoran dalam tanki terangkat naik. Atau akumulasi dari kedua analisa tadi.

Karena sepengalaman saya menggunakan Pertamax dan Pertalite tidak pernah terdapat masalah sama sekali. Memang saya menggunakan Pertamax dan Pertalite bergantian, demi melihat antrian Pertalite yang lumayan panjang beralih akhirnya dengan mengisi Pertamax. Bahkan awal-awal memiliki Veloz selalu rutin  mengisi Pertamax. Namun karena beberapa minggu ini terjadi pembatasan pengisian Pertalite, Pertalite hanya diberikan  bagi  yang memiliki Barcode sementara untuk mendapatkan barcode tersebut terdapat verifikasi yang membutuhkan waktu 14 hari kerja. Pemberlakuan pengisian Barcode ini pun tidak merata di semua Pom Bensin, beberapa Pom Bensin telah menerapkan Barcode sementara beberapa lainnya belum.

Ahlasil, sudah 3-4 kali dalam jangka waktu 4 minggu akhirnya rutin melakukan pengisian dengan Pertamax. Dan seperti biasa, jika kendaraan diisi dengan Pertamax maka performa kendaraan akan lebih bertenaga.

Tiba-Tiba Hilang Tenaga, Gas Ditekan, Malah Bertahan

          Dalam berkendara saya selalu memperhatikan kendaraan yang saya miliki. Tidak pernah memacu kendaraan secara tiba-tiba atau mengendarai dalam kecepatan yang berlebihan. Ya lebih karena kendaraan yang saya gunakan itu jenisnya matic (Toyota Veloz Automatic) dan Jakarta sendiri tidak pernah lengang kan, selalu macet, hanya sesekali dapat memacu kendaraan hingga 100 KM/perjam itupun kalau jalan tol tidak terdapat antrian (macet).

          Sama seperti sore ini, demi tertib membayar Pajak Kendaraan, memilih untuk melakukan pembayaran sendiri ke Samsat Jakarta. Tidak ada firasat ada kendala berarti dalam berkendara. Bahkan sempat woro-wiri ke warung kopi hingga ke bassura city.

          Namun entah kenapa, ketika masuk ke dalam Tol, dalam keadaan kendaraan masih terbilang lancar dan hendak sedikit memacu kendaraan, Jrenggggg…. Kendaraan tiba-tiba tidak mau dipacu lebih dari 40 KM/Jam dengan RPM (Rotation Perminute) hanya bertahan di angka 2. Hmmm, ada yang tidak beres, ada sesuatu ini.

          Alih-alih untuk memaksa kendaraan untuk berlari, saya mencoba mengikuti kemauan kendaraan. Saya memutuskan untuk mengambil bahu jalan dan menghidupkan hazard sehingga kendaraan lain dapat mengetahui bahwa kendaraan ada masalah. Namun demikian kendaraan saya tidak mogok ya, masih dapat berjalan, namun tidak dapat berlari. Setiap di RPM 2, dan kecepatan 40KM/Jam dan hendak dipacu selalu bertahan.

          Hmmm, saya coba siasati, ada apa ini. Ketika saya tekan gas dan kendaraan bertahan untuk berada di kecepatan terbatas, maka saya lepas tekanan gas yang lakukan, sehingga RPM turun ke angka 1 dengan kecepatan 20KM/jam. Saya coba tekan kembali, kali ini kendaraan mau diajak berlari ke kecepatan 60 KM/jam dengan RPM di angka 3. Tapi kembali tiba-tiba turun kembali ke RPM 2 kecepatan 40KM/jam, ini dalam keadaan gas yang masih ditekan ya (kendaraan masih saya kendarai di bahu jalan dengan hazard menyala). Fixed ini pasti ada kaitannya dengan Pertamax yang beberapa minggu ini rutin saya isikan.

          Tapi beberapa kali saya lakukan hal yang sama, tekan gas dan mesin bertahan, saya lepaskan tekanan gas lalu mengulanginya lagi, dan beberapa kali mesin mau diajak lari ke 60 KM/jam lalu turun lagi, begitu beberapa kali. Hingga terakhir dalam Tol Serpong arah Pondok Ranji yang terbilang lancar, saya lakukan hal sama, tekan dan lepas gas sesuai kemauan kendaraan. Taraa, mau juga diajak lari 100 KM/jam, hanya beberapa menit lalu turun lagi ke 60 KM/jam saya lepas lagi dan membiarkan turun hingga  di kecepatan 40 KM/jam. Ketika menyentuh angka 40 Km/jam saya tekan gas lagi, mau lagi dibawa lari kali ini bahkan tembus 110 KM/jam dan kali ini bertahan  beberapa menit lebih lama.

          Puji Tuhan, akhirnya dengan kendala kendaraan yang dialami sampai juga dirumah dengan selamat dan penuh sukacita. Ya iyalah, hanya sebatas tidak mau lari tidak benar-benar mogok ataupun berhenti total. Sempat menghubungi Auto 2000 langganan, jreng, ia langsung menduga kapan terakhir isi pertamax.

          Loh selama 10 tahun saya berkendara, Pertalite dan Pertamax adalah bahan bakar rutin kendaraan dan tidak pernah bermasalah sekalipun dan sedikitpun. Namun teknisinya menyampaikan, ada perbedaan setelah muncul Barcode. Infonya Pertamax sekarang, bahan resinnya lebih keras sehingga (dugaan teknisi dan masuk akal menurut saya) mampu melunturkan antikarat yang berada pada bagian dalam tangki, dan inilah (dugaannya) yang membuat sumbatan dan kendaraan tidak mau diajak lari,

          Lalu apa yang harus dilakukan, “bawa aja besok ke bengkel pak, info teknisi tersebut, nanti akan dilakukan pengurasan tanki dan dilihat lebih lanjut” untuk sementara waktu hindari pengisian bahan bakar Pertamax dahulu.

          Ya sudahlah mau tidak mau saran dari yang lebih pro harus diikuti. Padahal secara teori yang saya pahami, dengan bahan bakar Pertamax yang memiliki oktan lebih tinggi akan membantu untuk menguras endapan-endapan atau kotoran-kotoran kecil dalam saluran bahan bakar sehingga akan membuat performa kendaraan semakin lebih responsif.

          Mungkin (kembali dugaan saya) karena usia Velos yang sudah 10 tahun ditambah viral muncul Pertamax yang bermasalah. Dan inilah dia, terkena imbasnya.

Ok, fixed ini harus ke bengkel sebelum mengalami kerusakan lainnya.          

 

Related Posts
Terbaru Lebih lama
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

Posting Komentar