SoG4iGVrlm2d0xVc7TbcWuGl8F4PkcCzhtCrmamZ

Sudah, Percaya Saja Pada Rencana dan Rancangan Tuhan

 

Pdt. Amanda Laika Dandel


Hari ini, Minggu, tanggal  23 Februari 25 pada kebaktian pagi di GKI Serpong dilayani oleh Pdt. Amanda Laika Dandel. Berikut catatan saya yang dirangkumkan dari pesan khotbah yang disampaikan.

 

Tantangan, penderitaan dan kegagalan hadir dalam hidup kita. Bahkan terkadang ketika kegagalan hadir kita seringnya bertanya apakah ini bagian dari rencana Tuhan.

 

Yeremia 29:11-14 TB,  [11] Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu RANCANGAN DAMAI SEJAHTERA DAN BUKAN RANCANGAN KECELAKAAN, UNTUK MEMBERIKAN KEPADAMU HARI DEPAN YANG PENUH HARAPAN. [12] Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; [13]  apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, [14] Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman Tuhan, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kucerai-beraikan, demikianlah firman Tuhan, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu. –


Demikian Pdt. Amanda Laika Dandel membuka kebaktian pada hari ini


Pdt. Amanda Laika Dandel juga menuturkan bahwa ada trend di media sosial saat ini, yaitu "We listen and we don't judge", trend ini berangkat dari kebiasaan kebanyakan  kita yang tidak mau untuk mendengarkan dan terburu-buru untuk menghakimi. Sehingga trend "We listen and we don't judge" muncul untuk mau mendengarkan tanpa perlu menghakimi.

 

Faktanya kejadian seperti ini, tidak mau untuk mendengarkan dan mudah untuk menghakimi, sudah terjadi dari zaman dulu. Bahkan Yesus sendiri mengingatkan jangan menghakimi. Lukas 6:37 TB [37] ”Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.


Belajar dari Pengalaman Yusuf 

Oke, khotbah pun berlanjut dan beralih bahwa manusia itu pada dasarnya mudah untuk terpengaruh. Pdt. Amanda Laika Dandel mengambil cerita Yusuf, yang dijual oleh saudara-saudaranya.

 

Fakta yang tidak diceritakan adalah papa Yusuf itu meniliki istri lebih dari satu. Dan Yusuf sendiri adalah anak dari istri yang dimana papanya berkenan. Sehingga ia lebih disayang ketimbang saudaranya yang lain dan itulah yang membuat saudaranya cemburu terhadap Yusuf.

 

Waktu berubah dan berjalan, siapa yang menyangka Yusuf yang dijual oleh saudaranya telah berhasil menjadi orang kepercayaan Firaun. Dan pada saat terjadi kelaparan, saudara-saudaranya mengunjungi Firaun (bertemu Yusuf sebagai orang kepercayaannya) untuk meminta bantuan dan memohon belas kasihan.

 

Faktanya Yusuf sendiri bukanlah orang bodoh bahkan ia tidak dikenali lagi oleh saudara-saudaranya ketika datang ke Mesir yang mana pada saat itu Yusuf telah menjadi tangan kanannya Firaun.

 

Yusuf tidak melupakan bahwa ia pernah dijual, namun ia tidak mengingat itu sebagai hukuman, kutukan atau apapun yang negatif dalam pikirannya melainkan jalan yang telah Tuhan rencanakan untuk dirinya. Ini tercantum dalam kitab Kejadian 45:5-8 TB [5] TETAPI SEKARANG, JANGANLAH BERSUSAH HATI DAN JANGANLAH MENYESALI DIRI, KARENA KAMU MENJUAL AKU KE SINI, SEBAB UNTUK MEMELIHARA KEHIDUPANLAH ALLAH MENYURUH AKU MENDAHULUI KAMU. [6] Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai. [7] Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. [8] Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.


PARADIGMA PEMIKIRANNYA DIBALIK OLEH YUSUF, ALIH-ALIH IA MENDERITA KARENA TELAH DIJUAL OLEH SAUDARANYA, IA MENYAMPAIKAN BAHWA ALLAH SENDIRI YANG MENGUTUS DIA UNTUK MENDAHULUI SEHINGGA DAPAT MENOLONG KELUARGANYA SAAT INI MELALUI PROSES DIJUAL OLEH SAUDARANYA ITU.


YUSUF MENGHAYATI SETIAP HAL YANG TERJADI ADALAH CARA TUHAN MENEMPA DIRINYA. YUSUF MEMILIH MEMPERCAYAKAN JALAN HIDUPNYA KEPADA TUHAN. YUSUF TIDAK BURU-BURU DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN HAL YANG TERJADI PADANYA SEBAGAI SUATU SIKAP KECEWANYA TUHAN, KEBENCIAN TUHAN, DLL.

 

Sama seperti Yusuf, kita dituntut untuk tidak terburu-buru untuk menghakimi Tuhan atas sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita. Rencana Tuhan itu tidak selalu untuk satu hari, dapat juga seminggu, dua minggu, sebulan, setahun. Dan percaya bahwa rancanganNya itu baik.

 

Percaya Saja


Kalau kita terburu-buru pasti akan ada terlewat maksud dari Tuhan tersebut, percaya bahwa setiap hal yang terjadi pasti ada maksudnya. Melakukan refleksi, merenung akan membuat kita paham makna sesuatu yang terjadi.


Percaya saja rencangan Tuhan itu baik.


Jadi ingat salah satu lirik lagu lawas dari  Nikita, kira-kira seperti ini :

Apa yang kau alami kini mungkin tak dapat engkau mengerti, satu hal tanamkan di hati Indah semua yang Tuhan beri. Tuhanmu tak akan memberi Ular beracun pada yang minta roti, cobaan yang engkau alami tak melebihi kekuatanmu.Tangan Tuhan sedang merenda suatu karya yang agung mulia saatnya 'kan tiba nanti Kau lihat pelangi kasih-Nya....

 

So at the end, kita dituntut untuk percaya pada Tuhan dengan segala rencanaNya dalam kehidupan. Happy Sunday... Tuhan Yesus memberkati kita semuanya...

Related Posts
Kornelius Ginting
Orang Baik Rejekinya Juga Baik

Related Posts

Posting Komentar