Liburan hari raya, kemana kita.
Hmmm, sepertinya tetap dirumah dan menikmati platform film dari Prime Video
sepertinya menarik. Meskipun film yang ditampilkan tidak baru tetapi tetap saja
menyaksikan film itu adalah sebuah aktivitas yang menyenangkan. Mulai dari membuka
wawasan, terus manggut-manggut sendiri, mencoba menghubungkan dengan realitas
yang ada dan mencoba memahami peran yang disajikan.
Setahun lalu melalui film sayap-sayap
patah, persepsi saya tentang Kepolisian menjadi positif dan terangkat
kembali. Masih adaloh sosok polisi baik, yang rela mengorbankan nyawa dan
meninggalkan keluarga atas nama tugas negara dan pengabdian. Harusnya ini
menjadi film wajib bagi Petugas Kepolisian bahkan bila perlu menjadi semacam
film yang wajib disaksikan bahkan sebelum masuk menjadi Polisi. Sehingga muncul
kebanggaan dan jiwa patriotisme.
Namun faktanya akhir-akhir ini,
citra Kepolisian semakin menurun dengan semakin banyaknya oknum-oknum Polisi
yang melakukan pelanggaran-pelanggaran ataupun tindakan-tindakan yang merugikan
masyarakat itu sendiri.
Bahkan dalam film kalli ini yang
saya tonton, Film Preman, kembali bagaimana dipertontonkan Aparat yang tidak
berani mengambil sikap terhadap suatu kejahatan yang terjadi. Ya meskipun pada
akhirnya Si Komandan menyadari kesalahannya dan berbalik menjadi Aparat Keamanan
yang memberantas kejahatan.
Kemarahan Sandi (Film Preman)
Berawal dari masa kecil yang dibully
dan karena suatu kecelaakaan sehingga membuat Sandi kehilangan pendengarannya. Mencoba
bersembunyi dari kekurangannya (sebagai seorang yang tidak dapat mendengar) ia
memilih bergabung dengan organisasi Perkasa, dipimpin oleh seorang yang
dipanggil Guru. Cerita berlanjut ketika Sandi diberikan tugas untuk
mengosongkan sebuah kampung, hanya tinggal Pak Haji yang tidak mau pergi. Sandi
mencoba membujuknya namun tidak berhasil sehingga Pak Guru sendiri yang harus
turun tangan. Rupanya Pak Haji ini adalah pendiri awal dari organisasi
tersebut, sempat ia memarahi Pak Guru, awal berdirinya organisasi Perkasa adalah
untuk melindungi rakyat bukan menjualnya untuk kepentingan penguasa. Bagian ini
relate dengan keadaan sekarang.
Sial saja tetap saja, Pak Haji harus disingkirkan. Dan
ketahuan Sandi berusaha untuk melindungi Pak Haji. Pertarungan sengit terjadi, Sandi
dengan keahliannya menggunakan bola berduri sebagai senjata andalannya harus
dipaksa menyerah demi melihat sang anak ditawan oleh Pak Guru.
Berhasil lepas dari tawanan Pak Guru, Sandi dan
anaknya meminta dukungan dan perlindungann dari Komandan. Sayangnya Komandan
tidak mau menolong Sandi karena tidak mau terlibat dengan Pak Guru.
Sandi memutuskan untuk menitipkan anaknya ke mantan
istrinya demi menjaga keselamatan anaknya dan hendak menuntaskan dendamnya
kepada Pak Guru. Sementara itu pada waktu bersamaan Pak Guru menekan Komandan
untuk menghubungi seseorang pembunuh bayaran yang bernama Ramon diperankan oleh
Revaldo, seorang tukang cukur dengan kemampuan membunuh yang pro. Awalnya
Komandan tidak mau, namun karena terpaksa dan tidak punya pilihan. Komandan
meminta kembali Ramon untuk menghabisi nyawa Sandi.
Ga butuh waktu lama, Ramon dapat menemukan Sandi di
rumah mantan istrinya. Mudah bagi Ramon menghabisi istri Sandi, bahkan Sandi
pun sempat dibuat tidak berdaya, kalau saja sang anak tidak membantunya.
Setelah mampu menyingkirkan Ramon, Sandi dan Pandu
(anaknya) kembali ke rumah Komandan. Kali ini Komandan memutuskan akan membantu
Sandi melawan Pak Guru namun setelah luka-luka ditubuh Sandi sembuh terlebih
dahulu.
Pertarungan sengit terjadi, namun senantiasa kebaikan akan selalu menang melawan kejahatan.
Ga tanggung, Pak Guru harus meregang nyawa ditangan
Sandi.
Masih relate dengan keadaan saat Ini
Yup, masih sesuai dengan keadaan
saat ini, dimana ormas dimanfaatkan oleh pengusaha-pengusaha nakal dalam
memuluskan usaha dan kepentingan mereka sementara aparat tidak berani untuk menindaknya.
Entah karena keterbatasan sumber daya, tidak berani, tidak mau ikut campur atau
ada tangan-tangan tidak terlihat yang jauh lebih berkuasa.
Bahkan diakhir film tersebut, meskipun Pak Guru sudah dihabisi
oleh Sandi. Sayangnya si Pengusaha yang meminta bantuan kepada Pak Guru tidak
tersentuh bahkan tidak diketahui siapa dia sebenarnya. Ini yang sejati
sebenarnya terjadi di negara kita, selama belum diketahui (ataupun kalau sudah
diketahui enggan untuk ditindak) dalang
dari semua kejahatan, sedikit sulit untuk dapat mengurai benang kusut yang
terjadi.
Film Preman, menampilkan jalan cerita apik, dengan Sandi
yang diperankan sangat baik oleh Khiva Iskak. Cocok untuk penggemar film action
lokal dengan alur cerita kuat. Namun tidak disarankan untuk disaksikan bersama
anak, secara banyak adegan kekerasan yang tidak layak untuk ditonton.
Selamat menikmati liburan selamat menyaksikan Film
Preman….